“I have a pen, I have pineapple uh… pineapple pen!”
Well, sobat sekalian, mungkin sebagian dari kamu udah pernah denger lirik itu, yang sekarang lagunya booming di medsos-medsos. Saking booming-nya, temen sekamar aku di pesantren sampe nyanyiin berkali-kali lagu ini.
Itu adalah sedikit dari lirik lagu ‘Pen Pineapple Apple Pen’ (PPAP)
yang dinyanyiin sama komedian asal Jepang, Kazuhiko Kosaka yang lebih
dikenal sebagai Piko Taro. Setelah ngeliat versi asli video yang
diunggah ke Youtube itu, aku sebenernya bingung sendiri, apa sih
keistimewaan video itu sampai-sampai lagu dan dance-nya marak
dinyanyikan dan digerakkan? Padahal Piko Taro cuma ngelakuin
gerakan-gerakan simpel sambil nyanyiin lagu yang liriknya nggak kalah
simpel dan cenderung tidak ada artinya dengan memakai pakaian bermotif
konyol dan terkesan salah tema sama apa yang dia nyanyiin.
Hebatnya lagi, selain lagu dan dance-nya banyak di-cover-in orang, meme PPAP ini banyak ditemui di internet!
Lucu-lucuan dan hiburan semata
Sobat sekalian, kalo kamu ditanya apa sih yang bikin suka nyanyiin
lagu PPAP ini, kamu bakal jawab apa? Lucu karena gerakan dan kostum yang
dipakai Piko Taro? Atau cuma karena banyak orang nyanyiin ini makanya
kamu semua ikut-ikutan? Atau karena sekadar mengisi waktu luang?
Waktu ditanya ke temen aku, kenapa dia suka nyanyiin lagu PPAP ini,
jawaban dia bener-bener nggak masuk akal dan menurut aku, agak sedikit
kurang kerjaan. Dia bilang, karena lagu dan gerakannya lucu.
Well, well, sesuatu yang lucu bagi beberapa orang
memang cukup menghibur, tapi apa itu bisa menjadi alasan yang cukup
sampai dinyanyiin dan ngeluangin waktu cuma untuk nge-cover lagu dan dance-nya?
Bro en Sis yang insyaallah muslim dan muslimah sejati, di antara
tanda baiknya seorang muslim adalah ia meninggalkan hal yang sia-sia dan
tidak bermanfaat baginya. Waktunya juga cuma diisi sama hal-hal yang
bermanfaat buat dunia dan akhirat.
Nah, loh, kalau kita ngikutin PPAP cuma karena alasan lucu dan
menghibur, apalagi hanya karena ikut-ikutan orang, apa itu jadi tanda
kalau kita ada di antara tanda baik seorang muslim? Ding dong,
jawabannya, nggak.
Mau bukti? Nih, yah, diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, dari Abu
Hurairah radiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alahi wa salam, beliau
bersabda yang artinya, “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah
meninggalkan yang tidak bermanfaat.”
Aku ulangi, yah, meninggalkan yang tidak bermanfaat. Nah, kalau cuma
untuk lucu-lucuan, ngehibur, ngisi waktu luang, apalagi ikut-ikutan,
buat apa kita harus menggunakan PPAP sebagai sarananya? Padahal banyak
hal yang bisa dijadiin sebagai lucu-lucuan, ngehibur, ngisi waktu luang,
dan ikut-ikutan yang lebih bermanfaat.
Kalau cuma lucu-lucuan, ada tuh dedek bayi tetangga yang pipinya
tembem dan minta dijawil karena gemes, atau bercanda sama adik, temen,
sodara dan kakak yang pastinya bisa mengikat tali silaturahmi tanpa
harus bawa makanan, salam-salaman, maaf-maafan atau bagi-bagi angpau.
Tambah lagi hal itu cukup menghibur yang bisa sampai taraf ke sangat
menghibur kalau dedek bayinya emang lucuuu banget dan adik, temen,
sodara atau kakak kamu memang humoris dan nggak nyebelin.
Ngisi waktu luang dengan nyanyiin atau nge-cover PPAP juga
bisa banget diganti ke yang jauuuh lebih bermanfaat. Misalnya baca
al-Quran yang nggak cuma ngisi waktu luang, tapi juga nambahin pahala.
Kan enak, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Atau kalau kamu males
(tapi jangan keseringan, yah) baca al-Quran, bisa dengerin murrotal-nya
aja, daripada dengerin lagunya PPAP atau lagu lainnya yang nggak ada
manfaatnya. Lebih bagus lagi kalau sambil dihafalin sampe tiga puluh
juz, kan keren banget bisa ngasih mahkota ke orangtua di surga. Setuju?
Kudu!
Oya, kalo memang bener di antara kamu ada yang nyanyiin atau nge-cover
lagu PPAP cuma karena ikutan, aku saranin jangan ikutin lagi. Mending
ngikutin aja orang-orang yang melakukan sesuatu yang berguna dan
bermanfaat. Misalnya, ikutin aja adek-adek kecil yang lucu dan manis di
layar tivi kamu yang menghapal al-Quran supaya orangtuanya bisa umrah ke
Mekkah. Kali aja kan, ada orang dari tivi tiba-tiba dateng terus kasih
tiket terbang ke Mekkah buat umrah atau malah naik haji. Amin banget
deh, kalau sampe khayalan itu terjadi!
Arti lain PPAP
Masih merasa kurang sama penjelasan yang tadi? Duh, duh, Bro en Sis,
aku mau tanya lagi nih ya, sebelum kamu semua nyanyiin lagu PPAP ini,
kamu tahu, atau seenggaknya pernah bertanya-tanya nggak sih, apa arti
dibalik lagu PPAP?
Awalnya mungkin kamu semua ngira kalau lagu dan gerakan simpel bin
sederhana yang bahkan bisa dilakuin anak umur lima tahun ini, sebagai
hiburan semata. Tapi kalau kamu pikirin lagi, kamu bakal nemuin kalau
lagu dan gerakan dalam PPAP mengarah ke hal lain yang lebih berbahaya.
Pada nggak nyangka, kan? Jujur nih, yah, terkadang kalo aku nemuin sesuatu yang booming
dan nggak berarti apa-apa kecuali sering dianggap lucu dan sebagai
media hiburan, aku sering kali berpikir mungkin itu punya makna lain.
Sebagai contoh, yah, lagu PPAP ini.
Dilansir dari idigitaltimes.com yang ngebahas tentang PPAP juga, yang kebetulan aku temuin pas lagi searching
tentang PPAP, mereka mengemukakan kalau internet menemukan arti di
balik lagu PPAP yang, seperti aku bilang tadi, berbahaya. Kenapa
berbahaya? Karena itu mengarah ke arti seksual. Aku kasih tahu lagi,
yah, bukan hanya di gerakan (dance) tapi lagu PPAP juga mengarah ke
sesuatu yang berbahaya. Bah, kalau udah ngebahas tentang ini, nggak
bakal ada abisnya deh, pasti.
So, udah yakin belum buat ninggalin PPAP dan segala remeh
temehnya? Kalau ada yang masih ragu, aku tambahin, nih, ya, Ibnu Rajab
bilang, “Jika seseorang meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat,
kemudian menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat, maka tanda baik
Islamnya telah sempurna.”
Kamu semua pasti mau banget tanda baik Islam ada pada diri kamu,
makanya tinggalin aja deh, PPAP-nya. Udah aku jabarin kan, tadi, Kalau
PPAP itu lebih banyak mudhorotnya dari pada baiknya.
Haduh, haduh, kalau ada orang bilang kamu kudet karena nggak respect sama PPAP, abaikan aja, terus bilang dengan tampang paling cool kamu ke orang-orang itu, “Gua lebih mencintai Allah dan menanti surga-Nya, daripada buang-buang waktu buat respect sama PPAP yang tinggal tunggu waktu aja ilang termakan zaman.”
Nggak berhenti di situ aja, setelah bilang kayak gitu kamu juga harus
buktiin dong, kalau Allah dan surga-Nya memang jauuuh lebih penting
dari pada PPAP yang nggak lebih dari lucu-lucuan dan hiburan sesaat. Aku
ulangi, sesaat!
Talk less, do more!
Sobat sekalian, pada pernah denger iklan yang ngebahas tentang itu, nggak? Hehe… kalau udah, mending kita ngelakuin talk less, do more
juga, deh! Sedikit bicara, banyak bekerja. Sedikit bicara, banyak
beramal! Menurut aku, kalimat itu tuh kayak versi mini dari perkataan
Umar bin Abdul Aziz yang nyampein bahwa, “Siapa yang menghitung-hitung
perkataannya dibanding amalnya, tentu ia akan sedikit bicara kecuali
dalam hal yang bermanfaat.” (Ibnu Rajab Jâmi’ al ‘Ulûm wa al Hikam, 1/291)
Aku, sih udah pasti setuju, soalnya kalau diperhatiin, lebih banyak orang yang action
dengan zakat, bantuin orang-orang yang nggak mampu, tapi mungkin banyak
di antara mereka yang nggak sadar kalau perkataan yang mereka ucapin
itu bikin dosa. Misalnya aja nggak sengaja manggil seseorang pake nama
hewan, atau ngucap sumpah palsu buat ngelindungin dirinya sendiri.
Melebih-lebihkan sesuatu juga termasuk berbahaya lho, soalnya bisa
berbohong jatuhnya.
Well, kesimpulannya sih, kita nggak cuma ninggalin PPAP yang
nggak bermanfaat, tapi juga ninggalin semua hal yang nggak bermanfaat
dan cuma buang-buang waktu kita yang nggak seberapa di dunia. Kita kan
nggak tahu, kapan bakal dipanggil Allah nantinya, jadi ayo manfaatkan
waktu kita di dunia yang nggak seberapa ini buat nyempurnain tanda baik
Islam kita!
Teng tong, apakah kamu semua sadar, di atas tadi aku menggunakan kata ‘kita’? Bingo,
seratus deh buat yang sadar. Sobat sekalian, jangan kamu kira aku
nulis kayak gini karena aku sudah masuk kategori ‘tanda baik Islam’,
karena kalau kamu mikir kayak gitu, maka kamu pasti salah!
Aku nulis kayak gini, buat ngajak kamu dan diri aku sendiri buat
berubah ke arah yang lebiiih baik lagi. Jadi, Bro en Sis, ayo sama-sama
buat berubah ke arah yang lebih baik mulai dari hal kecil kayak
ninggalin PPAP dan sejenisnya! Nggak usah buru-buru mau langsung
seketika njadi baik dan bener, perlahan asalkan konsisten aja!
So Bro en Sis, tetap semangat buat jadi lebih baik, ya! [Zadia “willyaaziza” Mardha]
Tulisan ini dikutip dari buletin gaul islam yang di tulis oleh O. Solihin
0 komentar:
Posting Komentar